Simbiosis Mutualisme antara Hifa Ektomikoriza dan Akar Pinus

Daftar Isi [ Open ]

Hifa Ektomikoriza dan Akar Pinus

hifa ektomikoriza dan akar pinus
hifa ektomikoriza dan akar pinus


Hifa ektomikoriza dan akar pinus - Apakah Anda tahu bahwa pohon Pinus yang subur di hutan-hutan kita tidak akan tumbuh dengan baik tanpa adanya hubungan mutualisme antara hifa ektomikoriza dan akar mereka? Simbiosis mutualisme ini memiliki dampak yang luar biasa terhadap pertumbuhan dan kesehatan pohon Pinus, serta keberlanjutan ekosistem hutan.


Simbiosis mutualisme adalah hubungan saling menguntungkan antara organisme yang berbeda spesies. Dalam hal ini, hifa ektomikoriza, yang merupakan struktur jamur, dan akar Pinus saling bekerja sama untuk saling memberikan manfaat satu sama lain.


Manfaat utama yang diperoleh pohon Pinus dari simbiosis ini adalah peningkatan dalam penyerapan air dan unsur hara dari tanah. Hifa ektomikoriza membentuk struktur yang disebut "hartig net" di sekitar akar Pinus, yang membantu dalam proses penyerapan nutrisi. Selain itu, hifa ektomikoriza juga melindungi akar Pinus dari kondisi tanah yang tidak mendukung, seperti kekeringan dan serangan jamur yang berbahaya.


Tidak hanya itu, jamur pada ektomikoriza juga mendapat manfaat dari simbiosis ini. Mereka mendapatkan nutrisi dari hasil fotosintesis pohon Pinus, yang sangat penting bagi reproduksi dan pertumbuhan mereka. Dalam simbiosis mikoriza, baik jamur maupun tumbuhan saling memberikan manfaat, menciptakan keseimbangan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.


Penelitian juga menunjukkan bahwa simbiosis ektomikoriza tidak hanya terjadi pada pohon Pinus, tetapi juga pada berbagai spesies tumbuhan lainnya. Misalnya, hubungan mutualisme yang serupa dapat ditemukan antara jamur dan kacang-kacangan, di mana jamur membantu dalam penyerapan nutrisi dan melindungi akar tanaman dari patogen dan kondisi tanah yang merugikan.


Poin Kunci:

  • Simbiosis mutualisme antara hifa ektomikoriza dan akar Pinus adalah salah satu bentuk simbiosis yang saling menguntungkan antara jamur dan tumbuhan Pinus1
  • Ektomikoriza memberikan keuntungan kepada pohon Pinus dalam penyerapan air dan unsur hara dari tanah, serta melindungi pohon dari kekeringan dan jamur yang berbahaya1
  • Jamur pada ektomikoriza mendapatkan nutrisi dari hasil fotosintesis pohon Pinus, dan dalam simbiosis mikoriza, baik jamur maupun tumbuhan saling memberikan manfaat1
  • Selain Pinus, simbiosis ektomikoriza juga terjadi pada berbagai spesies tumbuhan lainnya, seperti kacang-kacangan1

Pengertian Simbiosis Mutualisme Hifa Ektomikoriza

Simbiosis mutualisme antara hifa ektomikoriza dan akar pinus merupakan hubungan saling menguntungkan antara kedua organisme tersebut. Hifa ektomikoriza adalah salah satu jenis simbiosis mikoriza dan biasanya terjadi antara jamur dengan akar tanaman pinus1


Simbiosis ini memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, di mana jamur mendapatkan nutrisi dari hasil sintesis tumbuhan dalam simbiosis tersebut1. Pada saat yang sama, tanaman pinus juga mendapatkan keuntungan, seperti air dan unsur hara dari tanah1.


Definisi Hifa Ektomikoriza

Hifa ektomikoriza adalah hifa yang terbentuk oleh jamur pada simbiosis mikoriza dengan akar pinus. Hifa ini membentuk jaringan seperti sarang yang melilit akar tanaman tanpa menembus sel-sel akar. Hifa ektomikoriza ini berfungsi untuk membantu penyerapan air dan nutrisi dari tanah, serta menjaga keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Keberadaan hifa ektomikoriza sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman pinus, yang tidak dapat tumbuh dengan baik tanpa adanya simbiosis ini1.


Akar Pinus dan Peranannya dalam Simbiosis

Akar pinus berperan penting dalam simbiosis mutualisme dengan hifa ektomikoriza. Akar pinus memberikan tempat bagi hifa ektomikoriza untuk tumbuh dan berkembang, membentuk jaringan ektomikoriza pada permukaan akar1


Melalui simbiosis ini, akar pinus memperoleh nutrisi tambahan dari hasil sintesis jamur, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekurangan air dan kekurangan unsur hara, serta meningkatkan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan1.


Mekanisme Kerja Hifa Ektomikoriza pada Akar Pinus

Mekanisme kerja hifa ektomikoriza pada akar pinus melibatkan pertukaran zat antara jamur dan tanaman. Hifa ektomikoriza membentuk jaringan eksternal yang memperluas area penyerapan akar pinus, sehingga akar dapat menyerap lebih banyak air dan nutrisi dari tanah2


Selain itu, hifa ektomikoriza juga membantu tanaman pinus menyerap fosfat dan unsur hara lainnya dengan lebih efisien, mengurangi penggunaan pupuk dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit2


Mekanisme kerja ini memperbarui ketersediaan dan penyerapan fosfat dan unsur hara lainnya melalui modifikasi kimia oleh mikoriza dan memperpendek jarak difusi dengan bantuan hifa eksternal2.


Manfaat Simbiosis Hifa Ektomikoriza dan Akar Pinus bagi Pertumbuhan Tanaman

Simbiosis mutualisme antara hifa ektomikoriza dan akar Pinus memberikan banyak manfaat bagi pertumbuhan dan keberlangsungan tanaman. Dalam simbiosis ini, hifa ektomikoriza berperan penting dalam meningkatkan daya serap nutrisi tanaman, melindungi akar dari kondisi tanah yang tidak mendukung, dan berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem hutan pinus.


Peningkatan Daya Serap Nutrisi

Salah satu manfaat utama dari simbiosis hifa ektomikoriza dan akar Pinus adalah peningkatan daya serap nutrisi tanaman. Dengan adanya hubungan simbiotik ini, hifa ektomikoriza membantu tanaman menyerap unsur hara dari tanah dengan lebih efisien. 


Penelitian menunjukkan bahwa akar yang bersimbiosis dengan hifa ektomikoriza memiliki peningkatan diameter dan panjang akar, sehingga mampu menyerap lebih banyak nutrisi yang dibutuhkan tanaman3.


Perlindungan Akar dari Kondisi Tanah yang tidak Mendukung

Hifa ektomikoriza juga berperan dalam melindungi akar Pinus dari kondisi tanah yang tidak mendukung. Beberapa jenis hifa ektomikoriza, seperti S. columnare dan S. dictyosporum, dapat membentuk struktur pelindung seperti jaringan hartig dan mantel di sekitar akar. 


Struktur ini membantu melindungi akar dari kerusakan akibat lingkungan yang tidak menguntungkan dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, serangan patogen, dan toksisitas tanah3.


Manfaat dalam Keberlanjutan Ekosistem Hutan Pinus

Simbiosis antara hifa ektomikoriza dan akar Pinus juga memiliki manfaat penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem hutan pinus. Di hutan tropis Indonesia, misalnya, famili Dipterocarpaceae, yang dikuasai oleh tanaman Pinus, merupakan famili yang mendominasi hutan-hutan tersebut. Dalam ekosistem ini, hifa ektomikoriza berperan dalam menyimpan cadangan karbon yang tinggi, sehingga berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim dan kelestarian lingkungan4.


Penelitian juga menunjukkan bahwa simbiosis ektomikoriza memiliki peran penting dalam pertanian berkelanjutan. Dengan meningkatkan kemampuan tanaman menyerap nutrisi dan meningkatkan ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, simbiosis ini dapat membantu meningkatkan hasil pertanian, terutama pada tanaman Pinus dan spesies lain yang bersimbiosis dengan hifa ektomikoriza4.


Gambar di bawah ini menunjukkan ilustrasi simbiosis hifa ektomikoriza dan akar Pinus pada pertumbuhan tanaman:


Dengan manfaat yang signifikan ini, simbiosis hifa ektomikoriza dan akar Pinus merupakan hubungan mutualisme yang penting bagi pertumbuhan tanaman dan keberlanjutan ekosistem hutan pinus di Indonesia.


Peran Hifa Ektomikoriza dalam Keberlanjutan Ekosistem

Hifa ektomikoriza (ECM) memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem, terutama dalam keseimbangan nutrisi dan peningkatan hasil pertanian.


Keseimbangan Nutrisi dalam Ekosistem Hutan

ECM membentuk simbiosis mutualisme dengan 3% tanaman vascular, terutama pohon hutan atau tahunan. Dalam simbiosis ini, ECM membantu meningkatkan kemampuan tanaman menyerap unsur hara baik makro maupun mikro5


Jenis-jenis ECM seperti Gigaspora, Genus Glomus, dan Acaulospora memiliki peran khas dan karakteristik unik5. Gigaspora, misalnya, memiliki spora membentuk "bulbous suspensor," sementara Genus Glomus memiliki dinding spora tiga lapisan dan ukuran spora yang bervariasi, dan Acaulospora memiliki spora berukuran berwarna kuning hingga cokelat5.


Simbiosis Ektomikoriza dan Peningkatan Hasil Pertanian

Bukan hanya dalam ekosistem hutan, simbiosis antara ECM dan tanaman juga memiliki manfaat dalam pertanian. Tanaman yang bermikoriza tanpa pemupukan TSP (triple superphosphate) memiliki produksi singkong yang lebih tinggi dibandingkan tanaman yang tidak bermikoriza, hampir 4 gram dibandingkan lebih dari 2 gram6. Hal ini menunjukkan bahwa simbiosis ECM dapat meningkatkan hasil pertanian secara signifikan6.


Jenis ECM Tanaman yang Bersimbiotik Manfaat Utama
Gigaspora Tanaman hutan atau tahunan Membentuk spora dengan "bulbous suspensor"
Genus Glomus Tanaman hutan atau tahunan Menghasilkan spora dengan dinding tiga lapisan dan ukuran yang bervariasi
Acaulospora Tanaman hutan atau tahunan Menghasilkan spora berukuran bervariasi, berwarna kuning hingga cokelat


Dalam pertanian, penggunaan inokulan ECM juga dapat meningkatkan produksi tanaman seperti kedelai dan jagung, terutama di kondisi kekeringan dan di tanah ultisol6. Namun, pemanfaatan mikoriza dalam skala besar masih menghadapi kendala dalam produksi inokulan dan lamanya waktu yang diperlukan6


Kerja sama dengan peneliti internasional dan pengadaan dana merupakan hal penting dalam memajukan penelitian pada ECM, terutama pada penelitian dasar mengenai jamur mikoriza ektomikoriza7.


Kesimpulan

Simbiosis mutualisme antara hifa ektomikoriza dan akar pinus memiliki peran penting dalam keberlanjutan ekosistem hutan. Berdasarkan data statistik dari8 dan9, diketahui bahwa mikoriza terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu ektomikoriza dan endomikoriza. Cendawan mikoriza arbuskular (MA) merupakan simbiosis yang paling banyak terjadi pada wilayah daratan, sekitar 70-90%. Selain itu, berdasarkan laporan pertama di Indonesia oleh Janse pada tahun 1896, ditemukan mikoriza pada 69 dari 75 spesies tanaman di Kebun Raya Cibodas. Data tersebut8.


Selain itu, endofit dan fungi mikoriza terbukti bermanfaat bagi tanaman dengan hampir 80-90% tanaman di Bumi melakukan simbiosis dengan mikoriza. Interaksi antara tanaman dan fungi ini sangat penting dalam peningkatan serapan air dan nutrisi bagi tanaman serta dalam evolusi tanaman dalam mengkolonisasi daratan. Namun, perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia dapat menyebabkan interaksi tersebut berubah dari mutualisme menjadi parasitisme9.


Berdasarkan studi yang dilakukan di Desa Bentunai, Sambas, diketahui bahwa terdapat 455 spora AMF dari 8 jenis yang ditemukan setiap 100 g tanah pada pohon kemiri. Tingkat infeksi pada akar yang diamati diklasifikasikan sebagai sedang. Jumlah total spora AMF yang dihitung per 100 g tanah pada area pohon kemiri berkisar antara 2 hingga 684 spora. Selain itu, terdapat 8 jenis AMF yang termasuk dalam genus Glomus yang ditemukan di sekitar pohon kemiri di Desa Bentunai. Keberagaman jenis tumbuhan inang menyebabkan endofit dapat ditemukan pada berbagai organ tanaman seperti akar, rimpang, batang, daun, dan bahkan bunga10.


Jadi, simbiosis mutualisme antara hifa ektomikoriza dan akar pinus memiliki manfaat yang signifikan dalam pertanian dan keberlanjutan ekosistem. Mikoriza membantu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan, melindungi akar dari serangan hama dan penyakit, serta meningkatkan penyerapan nutrisi dari tanah. Dengan adanya penelitian yang terus dilakukan, diharapkan kita dapat memahami lebih dalam mengenai peran dan manfaat dari simbiosis ini sehingga dapat diterapkan dengan lebih baik dalam praktik pertanian dan perlindungan lingkungan.


Sumber

  1. https://roboguru.ruangguru.com/question/mengapa-simbiosis-yang-terjadi-pada-ektomikoriza-termasuk-simbiosis-mutualisme-jelaskan-_QU-FJ15G5QX
  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Mikoriza
  3. https://journal.unhas.ac.id/index.php/perennial/article/download/192/pdf/18903
  4. https://repository.unja.ac.id/30340/5/BAB I a.n MEGA WATI (L1A117017).pdf
  5. http://repository.ub.ac.id/10778/7/C. BAB II.pdf
  6. https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_peran_endomikoriza.pdf
  7. https://journal.ami-ri.org/index.php/semnasmikoriza/article/download/2/2
  8. https://warstek.com/mikoriza/
  9. http://ejournal.uki.ac.id/index.php/prolife/article/download/1953/1496/
  10. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfkh/article/download/17820/15170
Artikel - Hifa Ektomikoriza dan Akar Pinus
LihatTutupKomentar